Negara-negara Asia Tenggara Tingkatkan Kerja Sama Pendidikan Vokasi
By Admin
nusakini.com-- Organisasi kerja sama negara-negara Asia Tenggara untuk pendidikan teknik kejuruan dan pelatihan atau Southeast Asia-Technical and Vocational Education and Training (SEA-TVET) menggelar pertemuan pejabat tinggi di Denpasar, Bali, pada 12 s.d 14 Mei 2016.
Isu-isu pendidikan vokasi yang berkaitan dengan TVET antara lain pengembangan sumber daya manusia dan peningkatan kapasitas, pengakuan kualifikasi profesional, dan integrasi industri di seluruh wilayah ASEAN untuk mempromosikan sumber daya yang ada di kawasan.
Pertemuan dibuka secara resmi oleh Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen Dikdasmen) Hamid Muhammad di Nusa Dua, Bali, pada Kamis pagi (12/5/2016).
Dalam pidato pembukaan, Hamid mengatakan, pertemuan pejabat tinggi SEA-TVET kali ini merupakan pertemuan yang kedua, di mana pertemuan pertama berlangsung di Chiang Mai, Thailand, pada tahun 2015.
Hamid juga menuturkan, salah satu yang menjadi perhatian 11 negara SEA-TVET (10 negara ASEAN plus Timor Leste), adalah bagaimana meningkatkan aset dan kualitas TVET di negara-negara anggota, dan bagaimana anak-anak di masing-masing negara dapat berkolaborasi dengan anak-anak di negara lain dalam menyongsong Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang sudah dimulai pada tahun lalu. "Kita ingin menyiapkan strategi program menghadapi MEA, dan bagaimana berkolaborasi dalam perkembangan ekonomi, industri dan bisnis di ASEAN," ujarnya dalam bahasa Inggris.
Direktur Organisasi Menteri Pendidikan Asia Tenggara, atau Southeast Asian Minister of Education Organization (SEAMEO), Gatot Hari Priowirjanto, mengatakan, kerja sama di bidang pendidikan teknik kejuruan dan pelatihan merupakan agenda prioritas keempat dari tujuh prioritas yang telah disepakati menteri-menteri pendidikan ASEAN. Prioritas keempat tersebut adalah mempromosikan pendidikan keahlian dan kejuruan, serta pelatihan di antara negara-negara anggota SEAMEO.
"Kita memfokuskan pada empat teknik kejuruan, yaitu pariwisata, pertanian, rekayasa manufaktur, dan konstruksi," kata Gatot.
Acara ini dilaksanakan atas kerja sama Direktorat Pembinaan SMK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dengan Sekretariat SEAMEO, SEAMEO Regional Centre for Vocational and Technical Education and Training (VOCTECH), Deutsche Gesellschaft fur Internationale Zusammenarbeit Regional Cooperation Programme to Improve the Training of TVET Personnel (GIZ/RECOTVET), Deutscher Akademischer Austauschdienst (DAAD), dan Asian Development Bank (ADB). Sekitar 50 peserta internasional dan 350 peserta nasional menghadiri acara yang berlangsung selama tiga hari (p/ab)